loading...
A. Latar belakang
Pada zaman modern ini, banyak manusia
yang mengalami stress, kecemasan, dan kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada
orang yang berpikir bahwa stress dan depresi bukan benar-benar suatu penyakit.
Padahal, dibandingkan AIDS yang menjadi momok saat ini, stres dan depresi jauh
lebih bertanggung jawab terhadap banyak kematian. Karena, kedua hal tersebut
merupakan sumber dari berbagai penyakit.
Stres dan depresi yang dibiarkan
berlarut membebani pikiran dan dapat mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila
kita berada dalam emosi yang negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus
asa, kecemasan, dan kurang bersyukur dengan nikmat yang ada, maka system
kekebalan kita menjadi lemah.
Belakangan, hubungan antara perasaan
negative dan terjadinya serangan penyakit telah berkali-kali dibuktikan. Dalam
suatu penelitian di Amerika, 28 dari 32 orang pasien, telah mengalami stres dan
kehidupan yang tragis sebelum terserang penyakit. Stres mental ini
mengakibatkan system kekebalan tubuh menjadi tidak normal. Para dokter di John
Hopkin Medical School menemukan bahwa orang- orang yang emosional dan pemurung
cenderung menderita penyakit yang serius seperti kanker, tekanan darah tinggi,
jantung, dan berumur pendek. Dan kini, umumnya para spesialis jantung mengakui
bahwa orang dengan kepribadian “tipe A”. individu yang tidak mau kalah, tidak
sabar, terburu-buru, dan mudah jengkel lebih berpeluang terhadap penyakit dan
serangan jantung.
Depresi merupakan salah satu masalah
kesehatan mental utama saat ini, yang
mendapat perhatian serius.
Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020 nanti
depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami dan depresi
berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung.
Berdasarkan data WHO tahun 1980, hamper 20%-30% dari pasien rumah sakit di
Negara berkembang mengalami gangguan mental emosional seperti depresi.
A. Rumusan masalah
1.
Pengertian
depresi
2.
Gejala-gejala depresi
3.
Penyebab
depresi
4.
Resiko yang
ditimbulkan oleh depresi
5.
Cara
menanggulangi depresi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Depresi
Istilah depresi sudah begitu popular
dalam masyarakat dan semua orang sudah mengetahuinya, termasuk orang yang
awamdalam bidang kedokteran dan psikologi. Akan tetapi, arti sebenarnya dari
depresi itu sukar didefinisikan secara tepat. Istilah dan kata yang identik maknanya dengan depresi dalam
bahasa Indonesia sehari-hari tidak ada. “Sedih” tidak identik dengan depresi
demikian juga dengan “putus asa”, meski keduanya merupakan gejala penting dari
depresi. Orang awam menggunakan istilah depresi dengan sangat bebas dan umum
sehingga mengaburkan makna dari istilah itu sendiri. Ada yang beranggapan bahwa
depresi itu berarti suatu keadaan kesedihan dan ketidakbahagiaan.
Depresi adalah kata yang memiliki
banyak nuansa arti. Sebagian besar diantara kita pernah merasa sedoih atau
jengkel, menjalani kehidupan yang penuh masalah, merasa kecewa, kehilangan dan
frustasi, yang dengan mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan keputusasaan.
Namun, secara perasaan demikian itu cukup normal dan merupakan reaksi sehat
yang berlangsung cukup singkat dan mudah dihalau.
B.Gejala-gejala depresi
a. Gejala
Fisik
Gejala
fisik umum yang relative mudah dideteksi sebagai berikut:
1.
Gangguan
pola tidur. Misalanya, sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur.
2.
Menurunnya
tingkat aktivitas. Misalnya, menyukai kegiatan yang tidak melibatkan orang lain
seperti menonton tv, makan dan tidur.
3.
Menurunnya
efisiensi kerja. Penyebabnya jelas, orang yang terkena depresi akan sulit
memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan.sehingga,
mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas.
4.
Menurunnya
produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian atau
seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya, ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan
kepuasan atas apa yang dilakukannya.
5.
Mudah
merasa letih dan sakit. Jelas saja, depresi itu sendiri adalah perasaan
negatif. Jika seorang menyimpan perasaan negative, maka jelas akan membuat
letih karena membebani pikiran dan perasaan.
b. Gejala
Psikis
Adapun tanda-tanda gejala psikis sebagai
berikut:
1.
Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang
mengalami depresi cenderung
memandang segala sesuatu dari sisi negative, termasuk menilai diri
sendiri.
2.
Sensitive.
Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan
dirinya. Perasaannya sensitive sekali, sehingga sering peristiwa yang netral
jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan
disalahartikan.
3.
Merasa diri
tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa
menjadi orang yang gagal terutama
dibidang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai.
4.
Perasaan
bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang
mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai
suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang
seharusnya dikerjakan.
5.
Perasaan
terbebani. Banyak orang yang menyalahkan
orang lain atas kesusahan yang dialaminya.
c.
Gejala social
Jangan heran jika masalah depresi yang
berawal dari diri sendiri pada akhirnya memengaruhi lingkungan dan pekerjaan
(aktivitas rutin lainnya). Bagaimana tidak, lingkungan tentu akan bereaksi
terhadap prilaku orang yang depresi tersebutyang pada umumnya negative (mudah
marah, tersinggung, menyendiri, sensitive, mudah letih, mudah sakit).
C. Penyebab depresi
a. Faktor
genetic
Seseorang yang dalam keluarganya
diketahui menderita depresi berat memiliki resiko leboih besar menderita
gangguan depresi aripada masyarakat pada umumnya. Gen berpengaruh dalam
terjadinya depresi, tetapi ad banyak gen di dalam tubuh kita dan tidak ad seorangpun
peneliti yang mengetahui secara pasti
bagaimana gen bekerja. Dan tidak ada nukti langsung bahwa ada penyakit depresi
yang disebabkan oleh faktor keturunan.
b. Susunan
kimia otak dan tubuh
Beberapa bahan kimia di dalam otak dan
tubuh memegang peranan yang besar dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang
yang depresi ditemukan adanya perubahan dalam jumlah bahan kimia tersebut.
Hormone noradenalin yang memegang peranan utama dalam mengendalikan otak
danaktivoitas tubuh, tampaknya berkurang pada mereka yang mengalami depresi.
Pada waniata, perubahan hormone dihubungkan dengan kelahiran anak dan menopause
juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.
c. Faktor
usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa
golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi.
Hal ini dapat terjadi karena pada usia tersebut terdapat tahap-tahap serta
tugas perkembangan yang penting, yaitu peralihan dari masa anak-anak kemasa
remaja, remaja ke dewasa, masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa
pubertas hingga ke pernikahan. Namun sekarang ini usia rata-rata penderita
depresi semakin menurunyang menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak semakin
banyak yang terkena depresi. Survey masyarakat terakhir melaporkan adanya
prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan usia dewasa
muda yaitu 18-44 tahun.
d. Gender
Wanita dua kali lebih sering
terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan berarti wanita lebih mudah
terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih sering mengakui adanya depresi
daripada pria dan dokter lebih dapat mengenali depresi pada wanita.
Bagaimanapun, tekanan sosialpada wanita yang mengarahkan pada depresi .
misalnya, seorang diri dirumah dengan anak-anak kecil lebih jarang ditemui pada
pria daripada wanita. Ada juga perubahan hormonal dalam siklus menstruasi yang
berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan juga menopause yang membuat
wanita lebih rentan menjadi depresi atau menjadi pemicu penyakit depresi .
e. Gaya
hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak
sehat berdampak pada penyakit misalnya penyakit jantung juga dapat memicu
kecemasan dan depresi. Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung dengan
makanan yang tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka
waktu yang lama dapat menjadi faktor beberapa orang yang mengalami depresi
penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya
hidup yang tidak sehatpada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang
tidak sehat misalnya tidur tidak teratur,makan tidak teratur, pengawet dan
pewarna buatan, kurang berolahraga,
merokok, dan minum-minuman keras.
f. Penyakit
fisik
Penyakit fisik dapat menyebabkan
penyakit. Perasaan terkejut karena mengetahui kita memiliki penyakit serius
dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan diri dan penghargaan diri, juga
depresi. Alasan terjadinya depresi cukup kompleks. Misalnya, depresi sering
terjadi setelah serangan jantung, mungkin karena seseorang merasa mereka baru
saja mengalami kejadian yang dapat menyebabkan kematian atau karena mereka
tiba-tiba menjadi orang yang tidak berdaya . pada individu lanjut usia penyakit
fisik adalah penyebab yang paling umum terjadinya depresi.
g. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan untuk pengobatan
dapat menyebabkan depresi. Namun bukan berarti obat tersebut menyebabkan
depresi, dan menghentikan pengobatan dapat lebih berbahaya daripada depresi.
h. Obat-obatan
terlarang
Marijuana/Ganja
Heroin/
Putauw
Kokaina
Ekstasi
Sabu-sabu
i. Sinar
matahari
Kebanyakan
dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada mendung, tetapi hal
ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka baik-baik saja ketika
musim panas tetapi menjadi depresi ketika musim dingin. Mereka disebut
menderita seasonal affective disorder (SAD)
j. Kepribadian
Aspek-aspek kepribadian ikut pula
mempengaruhi tinggi rendahnya depresi yang dialami serta kerentanan terhadap
depresi. Ada individu-individu yang lebih rentan terhadap depresi, yaitu yang
mempunyai konsep diri serta pola piker yang negative, pesimis, juga tipe
kepribadian.
B. Risiko
yang ditimbulkan oleh depresi
a. Bunuh
diri
Perasaan kesepian dan ketidakberdayaan
adalah faktor yang sangat besar seseorang melakukan bunuh diri. Orang yang
lanjut usia merupakan populasi yang paling merasa kesepian. Orang yang
menderita depresi kadang-kadang merasa begitu putus asa sehingga mereka
benar-benarmempertimbangkan membunuh dirinya sendiri
b. Gangguan
tidur: insomnia dan hypersomnia
Gangguan tidur dan depresi cenderung
muncul bersamaan. Kesulitan tidur dianggap sebagai gejala gangguan mood. Setidaknya 80% dari orang yang
menderita depresi mengalami insomnia, atau kesulitan untuk tidur, sering kali,
kesulitan untuk tetap tertidur. Depresi juga berpengaruh terhadap kualitas
tidur yang menyebabkan seseorang merasa lelah setelah bangun. Sekitar 15% dari
yang mengalami depresi tidur berlebihan.
c.
Gangguan dalam hubungan
Sebagai akibat dari depresi, seseorang
cenderung mudah tersinggung, senantiasa sedih sehingga lebih banyak menjauhkan
diri dari orang lain atau dalam situasi lainmenyalahkan orang lain, hal ini
menyebabakan hubungan dengan orang lain menjadi tidak baik.
d. Gangguan
dalam pekerjaan
Pengaruh depresi sangat terasa dalam
kehidupan pekerjaanseseorang. Depresi meningkatkan kemungkinan dipecat dan
pendapatn yang lebih rendah. Depresi mengakibatkan kerugian dalam produksi
karena absenteisme ataupun p[erforma yang sangat buruk. Pekerja dengan depresi
juga kehilangan lebih banyak waktu karena kesehatan yang buruk daripda pekerja
yang tidak mengalami depresi.
e. Gangguan
pola makan
Depresi dapat menyebabkan gangguan pola
makan dan gangguan pola makan dapat menyebabkan depresi. Pada orang yang
menderita depresi terdapat dua kecenderungan umum mengenai pola makan yang
secara nyata memengaruhi berat tubuh yaitu:
·
Tidak
selera makan
·
Keinginan
makan-makanan yang manis bertambah
f.
Perilaku-perilaku merusak
Beberapa prilaku yang merusak
disebabkan oleh depresi adalah:
Ø Agresivitas dan kekerasan
Ø Penggunaan alcohol dan obat-obatan
terlarang
Ø Prilaku merokok
C. Cara
menanggulangi depresi
1. Obat
Antidepresan
Ada beberapa obat antidepresan yaitu:
ü Lithium. Lithium adalah obat yang digunakan
untuk mengobati gangguan bipolar.
ü MAOIs
ü Tricyclics.
ü SSRIs
2. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian
pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan
psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah
pikiran-pikiran atau pernyataan diri negative dan keyakinan-keyakinan pasien
yang tidak rasional.jadi focus teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir
yang tidak logis menjadi logis.
3. Terapi Interpersonal
Terapi Interpersonal adalah bantuan
psikoterapi jangka pendek yang berfokus kepada hubungan antara orang-orang
dengan perkembangan simtom penyakit kejiwaan.
4. Konseling
kelompok dan dukungan social
Konseling secara kelompok adalah
pelaksanaan wawancara konseling yang dilakukan antara seorang konselor
professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok kecil
5. Berolahraga
Keadaan mood yang negative seperti
depresi, kecemasan, dan kebingungan disebabkan oleh pikiran dan perasaan yang
negative pula. Salah satu cara yang dapat dilakuakan untuk menghasilkan pikiran
dan perasaan positifyang dapat menghalangi munculnya mood negative adalah dengan berolahraga.
6. Diet
(mengatur pola makan)
Simtom depresi dapat diperparah oleh
ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh. Ketidakseimbangan nutrisi yang dapat
menyebabkan depresi semakin parah yaitu:
- Konsumsi kafein secara berkala.
- Konsumsi sukrosa (gula)
- Kekurangan biotin, asam folat dan vitamin B, C, kalsium, tembaga, magnesium
- Kelebihan magnesium
- Ketidakseimbangan asam amino
- Alergi makanan
7. Terapi
Humor
Sudah lama professional medis mengakui
bahwa pasien yang mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagai tawa
merespons lebih baik terhadap pengobatan. Respons psiologis dari tertawa
termasuk meningkatkan pernapasan, sirkulasi, sekresi hormone dan enzim
pencernaan, dan peningkatan tekanan darah.
8. Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan
alami untuk berpaling pada agama dalam memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi
yang percaya,keyakinan yang kuat dan menjadi anggota aliran agama tertentu
serta tujuan yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi.
Berdoa merupakan salah satu cara untuk
mengatasi depresi. Mengambil waktu untuk berdoa member I kesempatan kepada kita
menghentikan kegiatan kita dan jalan arus hidup kita.
9. Hidroterapi
dan Hidrotermal
Hidroterapi adalah penggunaan air untuk
pengobatanpenyakit.terapi hidrotermal adalah penggunaan efek temperature air
misalnya mandi air panas, sauna, dan lain-lain.
Pengobatan dari hidroterapi berdasarkan
efek mekanis dan/atautermal dari air. Tubuh bereaksi pada stimulus panas dan
dingin. Saraf mengantarkan rangsangan yang dirasakan kulit kedalam tubuh,
dimana merangsang system imun, memengaruhi hormone stres, meningkatkan aliran
tubuh dan mengurang rasa sakit.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Stress, cemas, dan gelisah sebagai
gejala depresi masih saja kita anggap sebagai bukan penyakit. Padahal dibanding
AIDS yang menjadi momok saat ini, stress dan depresi jauh lebih bertanggung
jawab terhadap banyaknya kematian. Sariawan, serangan jantung, susah tidur,
usus buntu, diabetes, asma,skizofrenia, gangguan pencernaan, dan bahkan kanker
disinyalir berasal dari depresi.
Depresi
adalah gangguan mood. Kata “mood” menggambarkan emosi seseorang,
serangkaian perasaan yang menggambarkan kenyamanan atau ketidaknyamanan emosi.
Kadang-kadang, mood diartikan sebagai
emosi yang bertahan lama yang mewarnai kehidupan dan keadaan kejiwaan seseorang
Mood
berbeda dengan emosi. Emosi biasanya berlangsung sementara .emosi kita terus
menerus menanggapi berbagai gagasan, kegiatan, dan keadaan social yang kita
hadapi sepanjang hari.
Saran
Dalam
menghindari depresi marilah kita untuk selalu berpikiran positif terhadap apa
yang terjadi dan dialami, serta marilah melakukan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Lumongga Namora. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis, Jakarta: Kencana Pranada.
loading...
5 comments:
Blogwalking.. Salam Kena Ganl! :)) Mampir Yak!! Psycho Islam File - Kumpulan File Islam dan Psikologi http://psychoislam.blogspot.com/
Halo, saya meyadur BDI ke aplikasi online psikotes. Mungkin bisa di cek di http://jagaddhita.org/mengenali-lebih-dini-gejala-gejala-depresi untuk penggunaan lebih lanjut.
assalamualaikum.
maaf boleh saya beli bukunya Namora Lumangga Lubis, yang judulnya Depresi: Tinjauan Psikologis? saya sudah nyari di toko-toko dan nyari secara online juga tapi sudah pada habis. trimakasih
komplit sekali artikelnya, informasinya bisa menjadi pelajaran buat saya.
halo bro, nice info banget, berguna banget. silahkan kunjungi kami ya di
https://goo.gl/np7QWp
Post a Comment
Terimakasih Telah Mengunjungi Blog Ini, Silahkan Berikan Komentar dan Saran Anda