loading...
GIZI SEIMBANG
Sejarah Gizi Seimbang
Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi
internasional di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang
untuk menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk
semua negara menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).Sebenarnya di
Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan pedoman 4 sehat 5 sempurna,
yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di Roma dikembangkan
PUGS pada tahun 1995.Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk implementasi
PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.
Pengertian
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh
individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam
jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).
Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam
makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan
gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam
piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA
MAKANAN”.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan
umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.
Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah
digambarkan bagian tengah kerucut.
Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan,
makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang
Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)
Sosial budaya (tidak bertentangan)
Kondisi kesehatan
Umur
Berat badan
Aktivitas
Kebiasaan makan (like or dislike).
Ketersediaan pangan setempat.
13 Pesan Umum Gizi Seimbang
Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk
kesehatan. Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kuantitas maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi
makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak.
Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan
berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan
usia sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT
(Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.
Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan
lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi,
jantung, DM, dll).
Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan
cadangan energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan
penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas,
penurunan BB dan kekurangan gizi lain.
Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan
energi
Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari
jumlah kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.
Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber
karbohidrat kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi
yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi
Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan
tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati:
hewani= 2 : 1
Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner.
Sedang makan ikan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak
ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah
terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Anjuran pemberian yodium :
Anak SD (daerah endemik berat) 1 kapsul / tahun Wanita
usia subur (WUS) 2 kapsul / tahun @ 200 mg Ibu hamil 1 kapsul / tahun Ibu
menyusui 1 kapsul / tahun selama menyusui
Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh.
Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna garam
yang bermutu baik adalah biru keunguan.
Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi
Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah
merah. Kekurangan Fe dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB)
Adapun Tanda-tanda
AGB : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb
kurang dari normal.
Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan
kematian. Bagi anak-anak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang
dewasa adalah penurunan produktivitas kerja.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan
kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal
hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%) daripada zat besi pangan asal
nabati/non haeme (1-2%).
Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan 55% balita.
Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan 55% balita.
Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MP-ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi.
Kegagalan ASI Eksklusif
sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.
MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.
Pesan 8: Biasakan makan pagi
Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan
fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan
meningkatkan konsentrasi belajar.
Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi
sehari-hari. Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan
kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula darah.
Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri
kuman).
Fungsi air dalam
tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur
keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh;
melancarkan dlm buang air besar dan buang air kecil.
Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari,
dengan kecukupan air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu
ginjal.
Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah
meningkatkan kebugaran; mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi
jantung, paru dan otot; memperlambat proses penuaan.
Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki
dengan jarak tempuh ± 50-100 m.
Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol
Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi
lain.
Akibat kebiasaan minum minuman beralkohol adalah
terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski
mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang gizi; penyakit
gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan.
Sedangkan efek samping minuman alkohol: sering buang air
kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.
Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus
layak konsumsi (aman untuk kesehatan).
Syarat makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat
gizi tidak banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila
makanan sengaja akan diolah dan diubah bentuk fisiknya).
Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur,
aroma dan rasa berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan;
terdapat zat/ bahan pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.
Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran
bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan
keterangan penting lain.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label
antara lain :
- MD: Makanan yang dibuat di dalam negeri
- ML : Makanan luar negeri (import)
- Exp :Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi
- SNI : Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan) SP Sertifikat penyuluhan
loading...
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Telah Mengunjungi Blog Ini, Silahkan Berikan Komentar dan Saran Anda